Pages

Kamis, 27 Januari 2011

5 FENOMENA ALAM PALING ANEH (part 2)

Ini adalah lanjutan dari postingan kemaren mengenai fenomena alam yang terjadi di dunia ini. Ingin tahu? Simak dibawah ini!

1. Spontaneous Human Combustion
   Spontaneous Human Combustion (SHC) atau pembakaran spontan manusia adalah fenomena ketika seorang manusia terbakar menjadi abu tanpa sebab yang diketahui secara pasti. Peristiwa Ini dianggap sebagai salah satu misteri terbesar yang masih belum terjawab, bahkan setelah 350 tahun sejak kasus pertama dilaporkan.
   Fenomena SHC pertama kali diketahui secara luas oleh publik dari seorang ahli anatomi Denmark bernama Thomas Bartholin. Pada tahun 1663, ia menceritakan bagaimana seorang wanita di Paris ditemukan telah menjadi abu dan asap di atas tempat tidurnya. Anehnya, matras jerami tempat ia berbaring sama sekali tidak gosong.
    Pada tahun 1673, fenomena ini mulai mendapat perhatian cukup besar ketika seorang Perancis bernama Jonas Dupont mempublikasikan kasus-kasus SHC yang berhasil dikumpulkannya dalam sebuah buku yang berjudul "De Incendiis Corporis Humani Spontaneis".
    Sejak cerita Thomas Bartholin pertama kali terdengar hingga kini, paling tidak terdapat 200 laporan mengenai peristiwa misterius ini.

2. Pulung Gantung
    Ini adalah fenomena aneh yang terjadi di Indonesia iepatnya di Yogyakarta. Yogyakarta memang tak pernah lepas dari fenomena aneh seperti Crop Circle yang terjadi baru-baru ini (baca postingan sebelumnya). Karena ini adalah fenomena yang terjadi di Indonesia, maka saya akan menguaknya lebih jauh. Jadi, teksnya agak panjang.
   Cahaya-cahaya misterius yang kerap muncul dan berterbangan seperti ini kerap disebut sebagai "Pulung Gantung" oleh Masyarakat Gunung Kidul , Yogyakarta
    Mitos pulung gantung di Gunung Kidul , Yogyakarta sampai sekarang tetap ada. Pulung gantung dipercaya berbentuk seperti cahaya yang menakutkan dan selalu memakan korban manusia dan hewan piaraan warga di sekitar kaki Gunung Kidul. Ada yang mengkaitkan dengan sosok Banaspati? Apa sebenarnya mitos pulung gantung tersebut? Apakah cahaya aneh yang muncul itu sebenarnya adalah UFO?
    Biasanya cahaya aneh itu muncul pada malam hari. Di mana cahaya itu muncul dan menghilang, dipercaya akan terjadi mala petaka berupa kematian atau tragedi lainnya. Misteri ini merebak kembali dengan wujud yang berbeda. Kali ini ratusan kambing milik masyarakat di kaki Gunung Kidul ditemukan tewas. Ulah siapakah ini?
    Tabloid Posmo pernah mengulas mengenai hal ini dari sudut pandang paranormal. Memang ada pro dan kontra tentang keberadaan pulung kematian ini. Sebagian kaum muda dan modernis menolaknya. Selebihnya, terutama golongan sepuh, spiritualis, dan pengikut ajaran banyak yang mempercayai sebagai keadaan yang buruk. Dipercaya bahwa cahaya pulung yang muncul akan diikuti dengan peristiwa yang menyedihkan. Lalu bagaimana wujud sebenarnya pulung maut ini?
    Tak banyak tokoh spiritual, budaya, apalagi masyarakat awam yang bisa menggambarkan dengan jelas wujud pulung itu. Hanya tradisi lisan yang turun-temurunlah yang menyebut, ia berupa cahaya. Seperti meteor yang jatuh ke bumi, berwarna merah menyala, terang menyilaukan.
Saat cahaya itu muncul dan tiba di sebuah tempat atau desa maka cahaya itu makin membesar dan jatuh menghilang. Cahaya pulung ini akan bisa dilihat dengan mata telanjang dari kejauhan.
Karena gampang dilihat inilah masyarakat sudah bisa menebak, di mana cahaya maut itu menghilang. Maka keesokan harinya merebak kabar buruk.
    Pulung gantung di Gunung Kidul berwujud cahaya hijau kemerah-merahan. Cahaya itu biasanya meluncur dan jatuh meneror manusia.
Munculnya saat sekitar pukul 20.00 WIB, ketika umumnya anak-anak sudah tidur lelap. Cahaya ini dikatakan simbol kematian dan maut, diyakini pulung ini mentranformasikan diri sebagai pendorong tindakan nekat. Apakah ada semacam proses pengendalian pikiran (mind control) atau seperti yang terjadi di luar negeri, bahwa hal itu ada hubungannya dengan fenomena UFO?
    Lebih jauh lagi, keanehan yang terjadi di kawasan Gunung Kidul ini ditambah lagi dengan matinya sejumlah ternak dengan cara yang aneh. Mulanya masyarakat Gunung Kidul menganggap petaka ini hanya kejadian biasa. Bahkan, ratusan kambing yang mati itu diduga akibat dimakan serigala hutan.
Namun, sekarang ini warga mulai curiga dan menyebut-nyebut adanya makhluk yang mereka anggap gaib dan disebut sebagai banaspati.
    Menurut kepercayaan, makhluk itu bisa berwujud anjing-anjing liar atau banaspati muncul di malam hari dan sulit ditangkap karena bisa menghilang secepat kilat.
    Peristiwa menyedihkan ini melanda Kelurahan Giri Mulyo, Giri Wungu, Giri Sekar, dan Kelurahan Giri Purwo Kecamatan Panggang. Sekitar Mei 2001, sedikitnya dilaporkan 200 ekor kambing telah jadi korban. Kambing-kambing ini lebih dulu diterkam, dihisap darahnya,dan diambil hatinya.
Umumnya makhluk itu mengincar darahnya saja. Tak hanya kambing, anak sapi juga menjadi incaran. Namun umumnya masih dapat diselamatkan. Biasanya kambing yang jadi korban akan habis tanpa sisa. Semua dibunuh dan dihisap darahnya sampai habis.
Kadang hanya disisakan kepala atau kakinya saja. Terlihat betapa liar dan hausnya makhluk misterius ini, hingga dikandang kambing itu tak ada ceceran darah setetes pun. Warga setempat menganggap ini benar-benar aneh.
    Kalau kita mempelajari masalah UFO dan alien, maka mau tidak mau kita akan berpikir bahwa kasus ini mirip dengan Chupacabras atau mutilasi hewan (animal mutilation/cattle mutilations) yang juga dikaitkan dengan kehadiran UFO. Dari data-data yang ada, munculnya cahaya aneh di langit yang dianggap sebagai pulung, bisa dianggap hal itu merupakan pemunculan UFO. Secara umum, fenomena yang ada mempunyai kemiripan. Hanya saja, masyarakat kita menganggap hal ini berhubungan dengan makhluk gaib atau siluman. Sebagian menyebutnya sebagai siluman gandrong/gerandong.
    Lalu benarkah anjing hutan yang menjadi biang keladi dari rentetan kejadian misterius ini? Kalangan spiritual dan tokoh-tokoh sepuh di Gunung Kidul menolaknya. Karena kalau hanya hewan biasa tentu tak akan bersifat musiman. Bisa setiap bulan. Karena sebagai tradisi masyarakat Gunung Kidul, punya kandang di tengah hutan dan pinggir pantai. Tentu saja, kalau ini ulah hewan liar pasti setiap saat akan menyerang kandang yang tak pernah dijaga itu.

3. Pembunuhan Ternak secara Misterius
   Satu lagi fenomena yang terjadi di Yogyakarta dan lokasi yang sama ditempat terjadinya Crop Circle. Fenomena tersebut adalah Pembunuhan Ternak secara Misterius dan tak wajar yang sempat menggegerkan kota Sleman, Yogyakarta.
    Usai heboh gempa dan tsunami, Daerah Istimewa Yogyakarta digegerkan oleh kejadian aneh. Binatang buas yang belum diketahui jenisnya menyerang ternak milik warga di Dusun Sompilan, Tegaltirto, Berbah, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (23/9).
    Binatang buas itu membunuh delapan ekor kambing dan 14 ekor mentok dengan mengisap darahnya, tapi tidak memakan dagingnya. Pada leher ternak yang mati ditemukan dua lubang bekas gigitan taring binatang buas.
    Serangan itu terjadi di kandang kelompok Lembu Manunggal di sebelah barat permukiman. Kandang di lembah Sungai Kucir itu digunakan warga untuk 35 ekor sapi, 29 ekor kambing, ayam, dan mentok.
    Kambing yang menjadi korban milik Giman (3 ekor), Bayu Waskito (3 ekor), Sugeng (1 ekor), dan Toko (1 ekor). Ternak yang menjadi korban semuanya berada di luar kandang karena bangunan kandang ambruk diguncang gempa, 27 Mei lalu. Serangan ini baru diketahui warga pukul 05.00.

"Saat akan memberi makan sapi, saya melihat tiga ekor kambing saya rebah di tanah. Kemudian saya dekati dan ternyata kambing saya sudah mati. Pada leher kambing terdapat dua lubang bekas gigitan taring binatang. Yang membuat saya heran, kenapa tidak ada bekas tetesan darah dan kambing tidak dimakan," kata Giman, anggota Lembu Manunggal, Sabtu.

    Giman mengatakan, serangan ini memupus rencananya untuk memperbaiki rumahnya yang roboh diguncang gempa. Seekor kambing dihargai Rp 300.000. Rencananya tiga ekor kambing itu dijual untuk membeli semen. "Saya sungguh buntung (rugi), karena tidak ada yang bisa dijual. Harapan saya tinggal seekor anak sapi," kata Giman lesu.

    Di sekitar kambing yang mati, warga tidak menemukan bekas darah. Demikian juga 14 ekor ternak mentok milik Wagimin yang diisap darahnya. Warga juga menemukan bulu angsa berserakan di seberang Sungai Kucir, tetapi tidak ada bekas darah dan sisa-sisa daging yang dimakan.
    Jejak yang ditemukan warga menunjukkan jejak kaki binatang berkuku tajam. Jejak itu seukuran telapak tangan orang dewasa dengan jari-jari merapat. Jejak itu tidak bisa menunjukkan arah datang dan perginya binatang buas itu. "Kejadian ini baru pertama terjadi di sini," kata Udi Wiharjo, Ketua Kelompok Lembu Manunggal.
    Warga menduga binatang buas ini berasal dari Gunung Merapi yang mencari tempat aman saat terjadi erupsi. Dugaan ini kurang didukung fakta karena antara Dusun Sompilan dan Gunung Merapi berjarak 30 km. Kemungkinan kedua, binatang buas itu berasal dari perbukitan karst Gunung Sewu di sisi timur dusun. Perbukitan itu berjarak 5 km dari Dusun Sompila.

4. Chupacabra
    Mungkin binatang mutant inilah yang menyebabkan ratusan ternak mati seperti diatas (no. 3). Binatang itu adalah..
    Keberadaan chupacabras, juga dikenal sebagai goatsucker, penghisap darah kambing, pertama kali diduga demikian dari tanda-tanda serangan terhadap hewan ternak di Puerto Rico, di mana domba di situ ditemukan mati dengan luka tusukan, benar-benar kehabisan darah. Laporan serupa mulai terkumpul dari lokasi lain di Amerika Latin dan Amerika Serikat. Lalu muncul penampakan binatang jahat, digambarkan variatif sebagai hewan seperti anjing, mirip pengerat atau seperti reptil, dengan moncong yang panjang, taring besar, kasar atau kulit bersisik abu-abu kehijauan dan beraroma jahat. Warga lokal mempercayainya dan membebankan hewan-hewan buas jelek ini sebagai yang bertanggung jawab atas pembunuhan ternak.
    Tapi setelah diselidiki, Chuacabra ternyata hanya binatang biasa. Para ilmuwan mempelajari beberapa bangkai chupacabras dan menyimpulkan bahwa monster yang ditakuti itu sebenarnya adalah coyote. Hewan itu tampak mengerikan karena menderita kudis yang sangat ekstrim – suatu kondisi kulit yang disebabkan oleh tungau yang terbenam di bawah kulitnya. O'Connor, yang mempelajari tungau penyebab kudis itu, sepakat dan memiliki gagasan mengapa para penyerang kecil mempengaruhi coyote liar sedemikian parah, dan mengubahnya menjadi sesuatu yang kejam.

5.Cahaya Hijau Melintas di Langit
   Sebuah bola api menakjubkan terlihat melintas di langit timur Amerika Serikat, Selasa 11 Januari 2011 malam. Saat menuruni Bumi, benda itu mengeluarkan kilat cahaya menyilaukan, menerangi malam. "Aku melihat bola api raksasa jatuh dari langit," kata saksi mata Rodney Anderson.
   Ia mengaku gugup saat itu. "Yang bisa kupikirkan, hanya bayangan soal kiamat 2012 -- setelah kematian massal ikan dan ribuan bangkai burung jatuh dari langit."
   Gambaran tentang bola api besar yang melintas juga datang dari pasangan Bruce dan Beverly Faulkne. Mereka mengaku melihatnya saat membelokkan mobil menuju pekarangan mereka di Mississippi. "Sebelum aku berbelok dengan sempurna, benda itu sudah menghilang," kata Bruce yang mendeskripsikan meteorit yang ia lihat seukuran mobil SUV dan memiliki ekor berwarna oranye.
   "Kami pikir jika 10 kaki lebih rendah,  bola api itu bisa membakar gudang pertanian milik kami atau apapun," kata Bruce Faulkne.
   Badan Meteorologi setempat mengaku menerima lusinan telepon soal penampakan cahaya misterius di langit. Sementara, Randle Drane, Direktur Manajemen Darurat di Copiah County, Mississippi, mengatakan, tak hanya melihat kilatan cahaya, warga juga melaporkan mendengar suara ledakan. "Pasukan pemadam kebakaran dan sukarelawan pergi mencari tahu apa yang terjadi, tapi mereka pulang dengan tangan kosong," kata Drane, seperti dimuat Daily Mail.
   Apa benda mistrius itu? Pejabat setempat mengatakan bahwa sinar misterius yang bisa terlihat dari Oklahoma sampai Florida itu diduga kuat adalah meteorit.
   Diduga kuat batu luar angkasa itu mungkin mengandung tembaga, itu berdasarkan kesaksian beberapa saksi yang melaporkan melihat semburat hijau terang dari meteorit itu.
   Seorang astronom amatir, Bryan Bergon sempat mengabadikan meteorit tersebut. Ia sedang mengamati konstelasi Orion saat tiba-tiba terlihat cahaya terang di langit.
   Sementara, Kantor Sheriff  Sebastian County  di Arkansas mengatakan meteorit diduga kuat menghantam wilayah di dekat Poteau Mountain, Oklahoma sekitar pukul 20.30 waktu setempat.
   Dr. Alexander Ruzick dari Portland State University mengatakan meteorit adalah hal yang biasa yang bisa terjadi di seluruh dunia.
   Pada 8 Oktober 2009, meteorit juga 'mampir' di Bone, Sulawesi Selatan.
   Menurut perkiraan Badan Antariksa AS, NASA, asteroid yang meledak di Bone berdiameter 10 meter dengan kekuatannya tiga kali bom atom yang meluluhlantakkan Hiroshima atau 50 ribu ton TNT (bahan pembuat bom). Asteroid Bone adalah salah satu yang terbesar yang pernah diobservasi.
   Beruntung, asteroid itu tak menyebabkan kematian dan kehancuran massal. Menurut ahli astronomi, Peter Brown dari University Western Ontario, Canada, kehancuran tak terjadi karena meledak pada ketinggian  15 sampai 20 kilometer di atas permukaan bumi.

0 komentar:

Posting Komentar